U-ON

║║╔║║╔╗_╔╗╔╗╔╗╔╗╦☺ ╠╣╠║║║║_╚╗║║╠╣╠╣║☺ ║║╚╚╚╚╝_╚╝╚╝╚╝║║║☺ ◢◤◤◤◤◥☺◤◥◥◥◥◣
Auto Language Converter
WELCOME IN WapTrik Mst
Cara menentukan titik sumber mata air
Mungkin buat kita yang awam
pasti bingung dimana bisa
menemukan titik titik tertentu
pada tanah yang diyakini
memiliki sumber mata air. karena
kegagalan menemukan titik mata
air buat sumur bos berarti tidak
akan ada air yang keluar dari
bumi dan menyembur keatas.
Berikut ada tips sederhana dari
orang orang yang biasa bergelut
pada pekerjaan membuat sumur
bor, mereka menggunakan
teknik analisa lapangan dahulu
sebelum melakukan
pengeboran.
1. Teknik menentukan titik
sumber mata air sumur bor
dengan menggunakan
garam..kok bisa..??
begini maksudnya : garam tidak
harus garam beryodium lho ini
karena bukan buat dimakan, tapi
garamnya nanti suma diletakin di
tanah yang di indikasi memiliki
sumber mata air.
Caranya : kira kira jam 7 atau
jam 8 malam letakanlah 1-2
genggam garam dan tutup rapat
dengan kaleng bekas susu yang
sebagian sisinya terbuka dan
bagian sisinya tertutup.
pada tempat yang akan digali
atau di bor. kemudian pada pagi
harinya silahkan lihat garam tsb,
jika habis atau tinggal sedikit
berarti pada titik tsb ada sumber
airnya.
jika perlu taruhlah garam dan
kaleng tersebut pada beberapa
titik sekaligus dan lihatlah pada
titik mana yang garamnya paling
sedikit.
2. Tehnik daun pisang
menentukan titik sumber
mata air bor.
Jangan mikir jauh jauh soal daun
pisang ini karena bukan tehnik
mbah dukun tapi analisa
kelembaban.
Ambillah beberapa lembar daun
pisang dan taruhlah pada
beberapa titik yang akan di bor
atau digali pada sekita jam9 atau
jam 10 malam.
Pagi harinya silahkan lihat
embun yang menempel pada
daun pisang tersebut (pada
bagian bawah daun tadi).
Semakin banyak embun yang
menempel semakin banyak debit
air bawah tanah tersebut.
Namun jika daunnya tetap kering
berarti tidak ada sumber air di
bawah daun tersebut jadi harus
dicari lokasi lain sampai tepat.


Bisa juga menggunakan cara lain
1. Siapkan 2 Lidi, karet gelang,
benang atau kawat.
Kedua lidi dipotong sama
panjang, dan ikat
ujungnya dengan karet gelang,
kawat atau
benang. (Tidak ada lidi bisa
dengan kayu, ranting
atau tembaga).
2.Pangkal kedua lidi dipegang
dengan kedua
tangan terbuka. Letakkan pada
antara ibu jari
dengan telunjuk kemudian
digenggam dengan
rilek sambil dirorong kerapat.
Kedua tangan
dipinggang.
3.Letakan kedua tangan yang
telah memegang lidi
tersebut pada pinggang. Arah
ujung lidi yang
telah diikat pada posisi datar di
depan perut. (Lihat
Gambar )
4.Berjalan maju maupun
mundur, dengan posisi
lidi tetap dipegang dengan
posisi mendatar.
5.Pusatkan perhatian pada
tanah yang dilalui,
sambil merasakan getaran
ujung kedua lidi yang
ikat dengan karet gelang, kawat
atau tali lainnya.
6.Apabila ada tarikan ke bawah
atau ke atas pada
ujung lidi, maka itu tandanya
dibawah tanah yang
dilalui ada aliran atau sumber
air. Maka untuk
memastikannya, coba mundur
satu atau dua
langkah dan maju dua langkah
sambil tetap
memegang ujung lidi. Jika ada
tanda-tanda mata
air, maka jika kita berjalan satu
atau dua langkah
ke belakang, ujung lidi akan
turun, dan sebaliknya
jika kita bergerak maju, maka
ujung lidi akan
bergerak ke atas.
7.Jika benar tanda-tanda itu
semakin kuat, yaitu
dengan tarikan ke bawah atau
ke atas pada ujung
lidi, berarti ada sumber air atau
aliran air bawah
tanah. (tandai atau berilah garis
dimana tanah
dilalui, persis di bawah lidi yang
naik atau turun).
8.Langkah berikutnya, cari dari
arah yang
berlawanan. (Gerakan sama
dengan point 4 s/d
6). Cari sampai menemukan hal
yang serupa,
dengan berpindah-pindah
tempat, namun tetap
arah berlawanan dengan yang
telah ditandai. Jika
tidak ditemukan atau tidak ada
tanda-tanda,
usahakan cari tempat yang lain,
karena sumber
air itu hanya satu arah.
9.Jika langkah ke 8 (delapan)
ada tanda-tanda
seperti pada point 7, maka
lakukan hal yang sama
dengan langkah-langkah pada
point 7, dan tandai
dengan garis. (Pada akhirnya
kedua garis untuk
tanda adanya suber air bawah
tanah tersebut
akan bertemu). Lihat gambar
disamping!
10.Pusatkan pada pertemuan
kedua garis tersebut
dan lakukan hal yang sama
seperti pont 7 secara
berulang-ulang, dan dari posisi
yang berbeda ikuti
garis-garis tersebut. Baik juga
jika gerakan
melingkar dari pertemuan
kedua garis tersebut
untuk mengetahui berapa
banyak dan besarnya
aliran air dalam tanah. Bisa jadi
ada dua atau tiga
sumber pada tempat tersebut.


C.MENGETAHUI KEDALAMAN
SUMBER AIR
Untuk mengetahui kedalaman
sumber air bawah
tanah tersebut, dengan berdiri
pada pertemuan
garis atau pertemuan sumber
air yang telah
dideteksi sebelumnya. Caranya
adalah sebagai
berikut:
1.Berdiri pada pertemuan garis
atau pertemuan
sumber air dengan posisi lidi
tetap dipegang dan
ditempelkan pada kedua
pinggang dengan posisi
mendatar. Ujung kedua lidi
pastikan dengan
posisi mendatar menghadap ke
depan. Jika benar
disitu telah ditemukan sumber
air, maka gerakan
lidi akan ke atas. Semakin besar
dan dangkalnya
sumber air, maka gerakan ke
atas dari ujung lidi
akan semakin keras atau cepat
ke atas.
2.Hitunglah dengan hitungan:
satu, dua, tiga dan
seterusnya sampai posisi ujung
lidi berdiri tegak
persis di muda atau wajah kita,
atau posisi lidi
tegak lurus. Sampai hitungan ke
berapa, lidi
tersebut pada pososi tegak
lurus. Misalnya :
“ 10” (sepuluh), maka kalikan
dengan 1 Meter
panjang. ( 10 X 1 Meter= 10
Meter)maka akan
dapat diperkirakan bahwa
kedalaman sumber air
bawah tanah tersebut kira-kira
10 Meter. Jika
masih ragu-ragu, cobalah sekali
lagi dengan
langkah yang sama seperti ke 1.
3.Tanda pada pertemuan
sumber air yang telah
diukur kedalaman tersebut
dengan kayu berdiri
tegak, supaya nanti pada waktu
menggali atau
mengebor tidak tidak salah
tempat . Jika kurang
percaya, coba pada lain hari
dengan cara yang
sama. Maka akan didapatkan
hal yang sama.
Bukan hanya pada hari lain,
pada bulan atau
tahun berikut pun tidak akan
berubah posisi
sumber air tersebut. Bahkan
pada musim
kemarau pun sumber air pada
tempat tersebut
tidak berubah.
D.SUMUR BOR ATAU GALI
BIASA.
Cara mendapatkan sumber air
seperti yang telah
saya jelaskan diatas, berlaku
untuk sumur di gali
manual ataupun dengan mesin
bor. Memang
membuat sumur dengan
menggali secara
manual kelihatan lebih mudah,
karena dia meter
lebih luas. Namun jangan kuatir
dengan hasil
temuan ini, walaupun akan
dibor , sumber air
yang telah ditemukan tadi
sebenarnya seperti
pertemuan dua garis. Pada titik
tersebut sebagai
pedoman bahwa disitu pusat
atau bertemunnya
dua mata air. Maka setelah
ditemukan sumber air
yaitu peremuan kedua garis
yang menandai
adanya pertemuan dua mata
air harus diberi
tanda, dipatok atau diberi
“anjir” supaya dalam
penggalian tepat. Apalagi jika
menggali dengan
mesin bor yang diameternya
hanya 2 s/d 4 in.
Bagaimana dengan memakai
daun ataupun alat
yang lain? Apakah mengalami
kesulitan dalam
mendapatkan mata air? Tentu
tidak, hanya untuk
memastikan sumber air
ataupun hanya resapan
ataupun genangan air dalam
tanah tidak bisa
dibedakan. Apalagi untuk
mengujinya hanya pada
tempat terebut dan tidak bisa
dicari arah sumber
air sampai ke mana. Akan
mengalami kusulitan
jika akan membuat sumur pada
tempat yang
telah ditemukan dengan cara
tersebut (daun, atau
alat yang lain) dengan bor,
karena tidak ada
kepastian sumber air apalagi
bertemunya dua
sumber air di bawah tanah.
Maka tidak heran jika
air sumbur banyak jika musim
penghujan dan
akan kering pada musim
kemarau. Itu berarti
bukan sumber atau aliran air,
tetapi resapan,
genangan atau hanya satu jalur
atau sumber saja.
Maaf, hanya selisih 10 sampai
20 Cm saja akan
menentukan banyak sedikitnya
air yang
didapatkan dari menggali,
apalagi mengebor. Ada
air, tetapi tidak banyak, karena
hanya resapan dari
sumber air yang ada
disebelahnya.

Bisa juga KoMenT disini



Sehari1|Seminggu1
Sebulan1|Total6159
• Share to : Facebook Twitter Google

U-ON
Gzip On : (15%)
Transitions : 0.01 Hz
IP Detect : 74.220.215.219
Speed LWP::Simple/6.00 :
Klik Blog 3
PageRank Checker

XtGem Forum catalog